MENGAPA SAYA MENGIDOLAKAN KH ACHMAD SIDDIQ, bagian 1
AL ARIF BILLAH KH. ACHMAD SIDDIQ
SANG MUROBBY PPI
AS SHIDDIQI PUTERA JEMBER
oleh : noer faqih arsyi ys
oleh : noer faqih arsyi ys
Bagian Pertama
Pertama Kali
Mengenal
Sekitar pukul 22.00 wib Pebruari 1978, saat asik mencari gelombang radio yang memutar lagu Oma Irama, saya terhenti ketika
masuk pada gelombang RKAPD? Jember yang sedang menyiarkan pidato seseorang
dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
Sambil lalu saya mendengarkan pidato itu akan tetapi dalam waktu tidak lama saya menjadi terpana akan dalamnya isi pidato tersebut yang disampaikan dalam bahasa sederhana, mudah dimengerti dan dengan gaya bahasa yang nyaris sempurna serta intonasi yang begitu baik.
Saya begitu tertarik dengan penceramah tersebut, saya belum pernah
mendengarkan ceramah Agama semapan ini dalam
penyampaiannya (sampai saat ini). Saya dengarkan terus tanpa memindah gelombang
lagi, keinginan mendengarkan lagu Oma Irama yang saat itu lagi ngetop sirna begitu saja, sambil berharap pada akhir pidato akan
tahu siapa nama penceramah tersebut.
Betul, pada akhir acara penyiar radio mengutarakan bahwa penceramah
tersebut adalah KH. Achmad Siddiq pengasuh PPI. ASHTRA Talangsari Jember.
Setelah tahu bahwa beliau adalah seorang Kyai pengasuh pondok pesantren,
ketertarikan dan kekaguman saya semakin menjadi-jadi, bagaimana mungkin
demikian, padahal seorang kyai pengasuh pondok pesantren yang saya tahu selama
ini biasanya menggunakan sarung dan serban serta sederet dokrin yang dogmatis
ketika memberikan ceramah / mauidhohnya!
Beliau yang satu ini kok sangat berbeda, beliau begitu halus dalam
penyampaiannya, begitu indah gaya bahasanya, begitu tegar tapi
lembut nada suaranya, sangat rasional dalam penyampaiannya serta sama sekali
tidak ada unsur pemaksaan dalam retorikanya.
Pagi harinya, ketika masuk sekolah (PGAN 6 Th Jember) saya mencari tahu
tentang KH. Achmad Siddiq pada teman-taman sekelas, dan beberapa hari kemudian
sepulang dari sekolah saya berkunjung ke PPI ASHTRA di Talangsari Jember, jalan
kaki dari gebang poreng.
Begitu saya menginjakkan kaki di depan Mushalla (langgar) PPI ASHTRA
sayup-sayup terdengar suara lagu barat dan suara itu semakin terdengar nyaring
ketika saya sampai di utara mushalla tepat di depan rumah Kyai, dalam hati saya
berkata siapa sih ini memutar lagu barat ? di pondok lagi!
Betapa terkejutnya saya dengan jawaban teman yang santri PPI ASHTRA itu,
dia bilang yang memutar lagu barat itu ya Murobby KH. Achmad Siddiq.
Sambil melanjutkan langkah kaki menuju pondok (kamar santri) hati saya
berkecamuk, keinginan untuk mengenal beliau semakin mendalam, ini Kyai kok beda
dengan Kyai kebanyakan!.
Setelah itu, beberapa kali saya datang lagi ke PPI ASTRA, dengan tujuan
sama, untuk lebih dalam mengenal Kyai, banyak cerita dari beberapa santri yang
menjadi teman saya dan semakin membkin penasaran saya.
Bersambung........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar