A. LATAR BELAKANG
MUROBBY KH ACHMAD SIDDIQ WAFAT pada hari Rabu Legi
23 Januari 1991 M, bertepatan dengan tanggal 7 Rojab 1411 H. beliau dimakamkan
di Pemakaman Auliya’ Tambak Mojo Kediri.
Keluarga Murobby,
santri, alumni, jamaah Dzikrul Ghafilin dan Semaan Al Qur’an khususnya, masih
berkabung dan merasa sangat kehilangan atas wafatnya Murobby yang sangat kita
cintai, tanpa sepengetahuan nyai Achmad Siddiq dan tidak melibatkan putera
Murobby, bertempat di Mushalla ASTRA pada hari ke tujuh
dari wafat beliau tepatnya setelah acara tahlilan 7 hari (bahkan menurut Gus
Robitt H pertemuan pertama digelar hari ketiga dan Gus Robith ikut hadir,
terjadi peristiwa luar biasa yang saya pribadi menyebutnya dengan (MAAF)
rencana kudeta . Semua keluarga Murobby saat itu tahu paling tidak
menduga siapa pemrakarsa dibalik peristiwa itu.
Tanpa melibatkan putera puteri al arif billah
(begitu gus Miek menjuluki murobby kita) diputuskan tentang pengasuh PPI Ash
Shiddiqi Putera pengganti Murobby, keputusan pokoknya adalah menyerahkan
kepengasuhan PPI. ASTRA kepada KH. Hasan Abdillah, KH. Sodiq Mahmud dan H.
Saiful Bari.
Dibawah tiga pengasuh ini terjadi banyak peristiwa
antara pengasuh dan pengurus pondok, antara lain buku induk santri diambil oleh
salah seorang pengasuh, terjadi rebutan mik antara imam dan makmum saat WIRID habis shalat 5 waktu, yang intinya mengarah pada akan digantinya wirid pondok
dengan wirid versi mereka (saudara Z Khofi, Asnawi H dll. mungkin lebih tahu banyak
tentang masalah ini)
Inilah antara lain yang mendorong saya menulis dan
membukukan wiridan pondok sepersis mungkin dengan ketika saya dan para santri (rentang waktu tahun 1979 sampai MUROBBY Wafat pada hari Rabu Legi 23 Januari 1991 M,) mengamalkannya
bersama Murobby tercinta Al Arif Billah KH. Achmad Siddiq)
Sementara para alumni banyak yang mempertanyakan
kelangsungan pondok, dan amaliyah yaumiyah yang ada didalamnya, kenapa bukan
gus Farid dsb.
Disisi lain, diluar pondok berkembang pembicaraan
tentang penyusun wirid DZIKRUL GHAFILIN yang menafikan eksistensi Murobby kita,
bahkan ada buku dzikrul terbitan baru yang tidak mencantumkan nama Murobby pada
sampulnya.
Salah satu alumni yang langsung bertemu saya
adalah cak Samsul dari Leces Probolinggo, kakak kandung alm. Sofyan brewok
seangkatan saya ketika di pondok, nah dari sinilah muncul dibenak saya ide untuk membentuk forum
alumni dengan tujuan melestarikan dan mengamalkan nilai-nilai pokok dan
amalan-amalan yang telah dicontohkan oleh Murobby.
B. PERTEMUAN KHUSUS
Beberapa hari kemudian saya menghubungi saudara Abd.
Halim Soebahar, Mud’har Syarifudin dan Mahfud Shiddiq untuk ketemuan di ruang
tamu dalem Murobby.
Dalam pertemuan pertama hadir 2 orang + saya (Abd.
Halim Soebahar dan Mud’har Syarifudin atau Mahfud Siddiq, maaf saya lupa), awal
saya utarakan pada mereka berdua tentang situasi pondok dan protes serta
pemikiran alumni, setelah pembicaraan itu lalu saya utarakan keinginan saya
untuk membentuk satu forum alumni dengan batasan sbb.
a.
Forum ini
murni merupakan forum shilaturrohim antara sesama alumni, alumni dengan santri
aktif dan alumni dengan keluarga murobby.
b.
Forum ini
bertujuan :
1.
Melestarikan,
mengamalkan dan menyebarka luaskan ajaran dan amaliyah murobhy yang telah dipraktekkan
bersama di PPI ASHTRA dan kemudian tertuang dalam 3 wasiat Murobby, jangan
pernah tinggalkan shalat 5 waktu, setiap hari baca Al Qur'an dan shalawat serta
jangan berbuat dhalim.
2.
Mendorong para
Alumni PPI ASHTRA dimanapun berada supaya mengambil bagian dari kegiatan semaan
al qur'an mantab, aurod DZIKRUL GHAFILIN (dan Shalawatan Al Ghafilin) yang
sudah membudaya dalam kehidupan masyarakat, dimana ketiga kegiatan tersebut
pada dasarnya merupakan pengejawantahan dari 3 wasiat Murobby (Majelis Shalawatan
Al Ghafilin pada saat itu belum terbentuk).
c.
Forum ini
independen, dalam arti tidak terkait apalagi terikat dengan organisasi apapun,
baik ormas maupun partai politik dan tidak dalam rangka mendukung salah satunya
atau keduanya.
Dalam pertemuan pertama ini saudara Abd. Halim
Soebahar dan Mahfud Siddiq atau Mud’har Syarifudin sefaham dan setuju dengan
ide saya untuk mendirikan forum alumni.
Seingat saya kemudian saya bertemu dengan saudara
Mud’har Syarifudin atau Mahfud Siddiq, saya jelaskan hasil pertemuan dengan saudara
Abd. Halim Soebahar dan Mud’har Syarifudin atau Mahfud Siddiq, ia juga setuju
dengan ide saya.
Satu atau dua minggu kemudian saudara Abd. Halim
Soebahar, Mahfud Siddiq dan Mud’har Syarifudin saya undang kembali di tempat
yang sama, ketiganya datang semua. Saya jelaskan ulang keinginan saya untuk
mendirikan forum alumni dan alhamdulillah ketiganya tetap setuju dan kemudian
dilanjutkan dengan pembicaraan kapan akan diadakan pertemuan dengan para
alumni.
Nama FORSIKA = Forum Shilaturrohim Keluarga
Alumni, diputuskan pada rapat kedua ini, tentang siapa yang mengajukan nama ini
saya lupa.
Tolong untuk saudara Abdul Halim Soebahar dan
saudara Mahfud siddiq, koreksinya bila ada yang kurang.
C. TEMU ALUMNI PERTAMA
Setelah pengumuman dan undangan disebar pada
alumni (hari dan tanggalnya lupa), maka kemudian terlaksanalah temu alumni yang
pertama bertempat di AULA Al Kautsar Lantai 2, dengan dihadiri banyak alumni
dari berbagai priode, dengan acara inti :
1. Pidato
pengarahan dari Agus HM. Farid Wadjdi (putera sulung Murobby)
2. Putar
beberapa kaset Pidato Murobby
3. Nasehat Nasehat dari Gus Farid Wajdi AS
4. Pembentukan / pemilihan pengurus FORSIKA
5. Ramah Tamah.
(persisnya urutan acara, tanggal, bulan dan tahun pertemuan saya lupa, mohon yang masih ingat koreksinya terkait hal ini)
Dalam acara pembentukan dan pemilihan pengurus
FORSIKA, setelah saya memberikan kata pengantar (isi pengantar antara lain
memaparkan latar belakang dan tujuan pembentukan FORSIKA), lalu dilanjutkan
pembentukan dan pemilihan pengurus dipimpin alm. saudara Mud’har Syarifuddin
didampingi oleh saudara Abdul Halim Soebahar dan saudara Mahfud siddiq.
Acara pembentukan dan pemilihan pengurus FORSIKA priode
pertama berjalan sangat mulus, lancar dan singkat serta berhasil memilih ketua
umum, sekretaris umum dan tim formatur.
Ketua terpilih : Abdul Halim Soebahar
Sekr. terpilih : Mahfud Shiddiq
Selanjutnya ketua, sekretaris dan tim formatur
menyusun kelengkapan kepengurusan.
D. PENGURUS FORSIKA PERIDE KE DUA
Oktober 2010, berhuhubung saudara Abd. Halim
Soebahar sangat sibuk di kampus dan MUI, maka untuk kelancaran FORSIKA diadakan
reformasi pengurus.
Pada waktu itu saya sampaikan ulang tujuan
dibentuknya FORSIKA dan kalau tidak salah saya sendiri yang memimpin pemilihan
ketua baru.
Alhamdulillah, secara aklamasi saudara H. Akhmadi
terpilih sebagai ketua baru sampai sekarang.
E.
PENUTUP
Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini bermanfaat
untuk FORSIKA kedepannya, dan saya sebagai yang punya ide pendirian FORSIKA
titip kepada segenap alumni terutama pengurus untuk menjaga agar FORSIKA ini
berjalan di atas batasan-batasan yang telah ditetapkan.
Terakhir, mohon maaf atas segala kekurangan dan
mohon koreksinya terutama dari saudara Abd. Halim Soebahar dan saudara Mahfud
Siddiq.
Gladak Pakem Iember, 23 April 2016
noer faqih arsyi ys.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar